TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SISTEM EKONOMI INDONESIA)
Nama : Wuri Sri Rahayu
Kelas : 1EB14
NPM : 27215207
SISTEM
EKONOMI INDONESIA
1.
Pengertian
Sistem
Sistem berasal dari
bahasa Latin
(systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi
atau energi
untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
Sistem
juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di
mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
2.
Pengertian Sitem Menurut Para Ahli
a.
Pengertian sistem Menurut Arifin Rahman | Sistem adalam
Webster New Collegiate Dictionary bahwa terdapat kata "syn"
dan "Histanai" yang berasal dari bahasa Yunani berarti
menempatkan bersama. Bahwa pengertian sistem adalah suatu kumpulan pendapat
pendapat, (collection of opinions), prinsip prinsip (principles),
dan lain lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung hubungan satu sama
lain.
b.
Pengertian sistem menurut Ludwig von
Bertallanffy | Bahwa sistem adalah sekumpulan unsur unsur yang
berada dalam keadaan yang berinteraksi.
c.
Pengertian sistem berdasarkan A.Hall dan R.
Fagen | bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan objek, yang mencakup
hubungan diantara objek tersebut (understanding of the system is a set of
objects, which includes the relationship between the object), serta
hubungan antara sifat yang mereka miliki (the relationship between their
properties).
d.
Pengertian sistem menurut Colin Cherry |
Bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang dibentuk dari banyak bagian_suatu
assambel dari berbagai macam sifat dan bagian bagian tersebut.
e.
Pengertian sistem menurut Pamudji |
bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau
terorganisir (An overall roundness or complex or organized), suatu
himpunan atau perpaduan hal hal atau bagian bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh ((a set or mix of things
or parts forming part of a roundness or complex whole and intact)). Suatu
kebulatan atau keseluruhan yang utuh, dimana didalamnya terdapat komponen
komponen yang pada gilirannya merupakan sistem tersendiri (A determination
or unified whole, in which there are components which in turn is a separate
system) yang memiliki fungsi masing masing yang saling berhubungan satu
dengan lainnya menurut pola, tata atau norma tertentu dalam rangka mencapai
suatu tujuan (has the function of each are interconnected to one another
according to a pattern, system or certain norms in order to achieve a goal.).
f.
Pengertian
menurut Prajudi bahwa pengertian sistem adalah suatu jaringan dari
prosedur prosedur yang berkaitan satu sama lain menurut skema atau pola yang
bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dan suatu usaha ataupun
urusan.
g.
Pengertian Sistem menurut W.J.S.
Poerwadarminta | bahwa sistem adalah sekelompok bagian bagian atau
alat dan sebagainya yang bekerja bersama sama untuk melakukan sesuatu maksud.
h.
Pengertian sistem menurut Sumantri | bahwa
sistem adalah sekelompok bagian bagian yang bekerja bersama sama untuk
melakukan suatu maksud. Bila terjadi kerusakan terhadap salah satu bagian maka
sistem atau seluruh bagian tidak akan dapat menjalankan tugasnya sepenuhnya.
Dengan kata lain, maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak
tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.
i.
Pengertian sistem menurut Musanef | bahwa
Sistem adalah suatu sarana yang menguasai keadaan pekerjaan agar dalam
menjalankan tugas dapat diatur, dan sistem adalah suatu tatanan dari hal hal
yang paling berkaitan dan berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan dan satu
keseluruhan
j.
Pengertian sistem menurut Inu Kencana
Syafi'ie | bahwa sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian
yang terikat satu dengan yang lainnya. Bagian kecil atau anak cabang dari suatu
sistem, menjadi induk sistem dari rangkaian selanjutnya. Keadaan tersebut yang
akan terus terjadi hingga tiba pada saat adanya bagian yang mengganggu
kestabilan itu sendiri
3.
Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
I.
Sistem Ekonomi
A.
Pengertian Sistem
Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan
oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai
kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut
Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah,
bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sedangan
McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
B. Macam-macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai
macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain. Tumbulnya
berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
·
Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi.
·
Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
·
Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
·
Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber
daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Dari
ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi,
diantaranya:
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan
ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun
dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ø Ciri-ciri
sistem ekonomi tradisional
·
Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
·
Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
·
Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang
dinamis.
·
Teknologi produksi sederhana.
Ø Kebaikan
sistem ekonomi tradisonal
·
Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan
masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·
Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada
mencari keuntungan.
Ø Keburukan
sistem ekonomi tradisional
·
Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
·
Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan
faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2.
Sistem
Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem
ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan
paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi
dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain
: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ø Ciri-ciri
sistem ekonomi terpusat
·
Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan
konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
·
Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui,
sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
·
Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Ø Kebaikan
sistem ekonomi terpusat
o
Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan
pengendalian.
o
Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
seluruh kegiatan ekonomi.
o
Kemakmuran masyarakat merata.
o
Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Ø Keburukan
sistem ekonomi terpusat
o
Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga
hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
o
Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan
yang terlalu ketat oleh pemerintah.
o
Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan
menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
o
Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang
telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
3.
Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem
ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang
seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa
campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut
laissez-faire.
Negara-negara
yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem
ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ø Ciri-ciri
sistem ekonomi liberal
·
Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk
melakukan tindakantindakan ekonomi.
·
Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang
kapital).
·
Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat
untuk mencari keuntungan sendiri.
Ø Kebaikan
sistem ekonomi liberal
·
Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
·
Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil
sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
·
Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau
kebutuhan masyarakat.
·
Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat
usaha masyarakat.
Ø Keburukan
sistem ekonomi liberal
·
Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu
penindasan pihak yang lemah.
·
Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.
·
Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari
mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum
dikesampingkan.
4.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan
ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian
yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat
terhadap sumber daya ekonomi.
Ø Ciri-ciri
sistem ekonomi campuran
·
Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada
bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·
Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar
adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
·
Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak
boleh merugikan kepentingan umum.
Ø Kebaikan
sistem ekonomi campuran
·
Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih
bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
·
Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
·
Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Ø Keburukan
sistem ekonomi campuran
·
Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan
swasta.
·
Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam
pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak
pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
5.
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem
ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem
ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi
Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan
ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan
pemerintah.
Ciri pokok
sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B
No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Ø Pasal 33
Setelah Amandemen 2002
·
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
·
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
·
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
·
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini
diatur dalam undang-undang.
Ø GBHN Bab III
B No. 14
Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
C. Fungsi Sistem Ekonomi
Dari berbagi
sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menyediakan
perangsang untuk berproduksi.
2. Menyediakan
cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3. Menyediakan
mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat
dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
D. Kriteria Sistem Ekonomi
Setiap
negara pasti mendambakan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar
cita-cita tersebut dapat terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki
apabila suatu sistem ekonomi dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai
berikut.
1. Apakah
sistem ekonomi yang bersangkutan memberikan kemungkinan untuk mencapai standar
kehidupan yang tinggi?
2. Apakah
memungkinkan bagi suatu pertumbuhan ekonomi yang stabil?
3. Apakah
sistem ekonomi tersebut menghormati kebebasan ekonomi para individu secara
wajar?
4. Apakah
sistem perekonomian tersebut memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh anggota
masyarakat?
5. Apakah
sistem ekonomi tersebut menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai
dengan kebutuhan para konsumen?
6. Apakah
sistem ekonomi tersebut menunjukan adanya pembagian pendapatan yang memadai?
II.
Sistem Politik
A. Pengertian
Sistem Politik
Dalam
perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial.
Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam
suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan
memiliki hubungan yang relatif tetap di antara elemen-elemen pembentuknya.
Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut,
misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada
struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem
politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik
misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan
kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik.
Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai
kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem
politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem
politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam
model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus
diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang
diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat.
Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Namun dengan
mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari
kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan
ini tidak membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik
yang otoriter.
B. Ciri-Ciri Sistem Politik
Menurut
Gabriel A. Almond sistem polit memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Semua sistem
politik termasuk yang paling sederhana mempunyai kebudayaan politik. Dalam
pengertian bahwa masyarakat yang paling sederhanapun mempunyai sistem politik
yang terdapat dalam masyarakat yang apaling fleksibel sekalipun.
2. Semua sistem
politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya berbeda-beda
yang ditimbulkan karena perbedaan struktur.
3. Semua
struktur politik baik pada masyarakat yang primitif maupun modern melaksanakan
banyak fungsi.
4. Semua sistem
politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara rasional
tidak ada struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau primitif, melainkan
dalam pengertian kebudayaan, semuanya campuran antara unsur modern dan unsur
tradisional.
C. Komponen Sisitem Politik
Menurut
Samuel P.Huntingon komponen sistem politik meliputi:
1. Kultur,
yaitu nilai-nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan
terhadap politik yang berpenagruh terhadap masyarakat
2. Struktur,
yaitu organisasi formal dalam masyarakat yang digunakan untuk menjalankan
keputusan-keputusan yang berwenang.
3. Kelompok,
yaitu bentuk-bentk social dan ekonomi, baik formal maupun nonformal, yang
berpartisipasi dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik
4. Kepemimpinan,
yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik dan kelompok-kelompok politik yang
menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam memberikan alokasi
nilai-nilai
5. Kebijakan,
yaitu pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk
mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat
4. Kapitalisme dan Sosialisme
A. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme
adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang,
manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini
pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga
pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalisme
setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua
orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua
orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan
berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme
:
1. Pengakuan
yang luas atas hak-hak pribadi
2. Perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar
3. Manusia
dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann
(keuntungan) sendiri
4. Paham
individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme)
B.
Sistem Ekonomi Sosialisme
Sosialisme
adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur
tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Sistem
ekonomi sosialisme adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan
otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang
lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem
Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya,
penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian
besar merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme
·
Pemilikan harta oleh negara
·
Kesamaan ekonomi
·
Disiplin Politik
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
1.
Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
2.
Peran pemerintah sangat kuat
3.
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
5. Persaingan Terkendali
Kompetisi untuk memperbaiki taraf
kehidupan, baik antarindividu maupun antarbadan-usaha, pemerintah tidak
membatasi pilihan seseorang untuk memasuki bidang pendidikan/keahlian yang
diminatinya. Pemerintah turut mengatur penyediaan bidang pendidikan/ keahlian,
berdasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak sepenuhnya dilepas kepada pihak
swasta.
Pemerintah juga mengendalikannya
dengan membaca prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi
usaha. Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, juga sangat terbuka
peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi sekedar
kebutuhannya. Justru pemerintah mengatur ketentuan upah minimum bagi pekerja,
agar memenuhi standar kebutuhan hidup minimum yang layak.
Kesimpulannya adalah, bahwa iklim
persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan
yang bebas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali.
6. Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan
sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk
melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian,
seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan pendekatan
faktual structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam
struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah , yakni dengan
menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Unsur kapitalisme dan
sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat dari sudut
berikut ini:
a.
Pendekatan faktual struktural yakni menelaah
peranan pemerintah dalam perekonomian.
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan
pemerintah menggunakan kesamaan Agregat Keynesian.
Y = C + I + G + (X-M)
Y = C + I + G + (X-M)
Y= Pendapatan Nasional.
Berdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan
pemerintah melalui variable G (pengeluaran pemerintah) dan I (investasi yang
dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh pemerintah.
Pengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari
peranan pemerintah secara sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan
penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan harga untuk setiap
sector usaha.
b. Pendekatan
sejarah yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indoensia dari waktu ke
waktu.
Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengeloaan
ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada kapitalisme atau sosialisme.
Percobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang
dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir
tahun 1959.
Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang
dilakukan oleh Presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hiinggá akhir tahun
1965.
7. REFERENSI
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny